Krisis Energi Berbuah Inovasi
Krisis energi, biaya mahal, dan perubahan iklim adalah beberapa hal yang menyebabkan negara-negara Eropa berpaling pada energi terbarukan. Tiga negara pendonor SII merasakan sendiri pahitnya ketergantungan pada energi fosil di awal 1970-an. Ini alasan kenapa mereka bekerjasama dengan Indonesia untuk menciptakan solusi teknologi air, angin, panas matahari, dan kotoran ternak di Sumba.
Menyalakan Cahaya, Menyelamatkan Nyawa
Berkat SSI, desa, sekolah, gereja dan kantor pemerintah mulai menggunakan energi baru terbarukan. Namun, rumah sakit dan Puskesmas masih bertumpu pada gen-set berbahan solar nan langka –mengancam pelayanan kesehatan ratusan ribu warga. Padahal potensi sumber daya angin, surya, air, dan biomasa Sumba masih 37 MW. Sebuah peluang bagi mitra-investor yang mencari model pengembangan untuk Indonesia.
Peluang Bersama Pulau Sumba
Perijinan, pembagian wewenang, hingga masalah geologis masih menjadi tantangan bagi proyek SII. Namun, proyek ini terus mencatat kemajuan impresif –berkat komitmen para pemangku kepentingan, bergabungnya mitra baru, serta keterlibatan individu dan komunitas. Potensi 37 MW energi baru terbarukan Sumba siap dipanen dan menjadi model pengembangan di Indonesia –dengan dukungan mitra-investor baru!