Yacobus Meha Rangga (61 tahun) tinggal di Desa Lulundilu, Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur. Istrinya tinggal di Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Sesekali ia menengok istrinya yang tinggal di Waingapu. Yacobus tinggal di Desa Lulundilu karena harus merawat ibunya. Di rumahnya, tinggal dua keponakan yang berumur sekitar 8 tahun. Ia memiliki kios sebagai sumber pendapatan. Sebelum membuka kios, ia bekerja sebagai kepala sekolah di sebuah sekolah dasar di desa tetangga hingga masa pensiun. Saat menjelang pensiun ia berpikir untuk mengisi hari tuanya untuk membuat usaha bisnis dengan memanfaatkan tempat tinggalnya.
Yacobus melihat potensi dengan membuka kios sembako, pertimbangannya bahwa di desa itu terdapat 335 kepala keluarga yang membutuhkan barang untuk kebutuhan pokok sehari-hari, makanan dan minuman ringan, serta bensin. Tidak mudah bagi warga desa untuk mendapatkan barang-barang tersebut.
Salah satunya karena secara geografis letak Desa Lulundilu cukup terisolir, jarak ke kota Waingapu sejauh 125 km dengan kondisi akses jalan menuju desa yang masih berbatuan atau tanah, berkelok-kelok, sempit, dan berbukit-bukit, memerlukan waktu 3 jam perjalanan dari kota Waingapu dengan kendaraan bermotor untuk sampai lokasi.
Proyek TERANG (Investing in Renewable Energy for Rural, Remote Communities/Investasi untuk Energi Terbarukan bagi Masyarakat Wilayah Pedesaan dan Terpencil) – yang merupakan proyek kemitraan antara Konsorsium Hivos bersama Yayasan Rumah Energi (YRE) dan Village Infrastructure Angel (VIA) dengan Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-I) melihat potensi pengembangan bisnis milik Yacobus melalui Kios Sanses yang dikelolanya selama lebih dari satu tahun.
Dengan melihat kondisi bahwa sumber penerangan terutama dari jaringan PLN tidak tersedia bagi mayoritas warga desa, jaringan PLN terdekat terletak 24 km dari Desa Lulundilu, Proyek TERANG melihat Desa Lulundilu dan Kios Sanses sebagai target yang tepat untuk dilakukan intervensi terkait Kios Energi Terbarukan TERANG.
Pada bulan Februari 2017, tim PT. Renewable Energy Service Company (RESCO) berkunjung ke Kios Sanses untuk melakukan asesmen dan Yacobus terpilih menjadi agen Kios Energi Terbarukan TERANG. Sebagai agen, ia bertugas menyewakan lentera surya dan jasa pengisian ulang daya lentera surya dan telpon seluler dengan menggunakan tenaga surya.
Yacobus hanya diminta menyediakan tempat untuk instalasi 4 panel surya di atas atap, tempat pengisian daya lentera surya, tempat pengisian daya telpon seluler, tempat penyimpanan arus listrik, serta menyediakan jasa sebagai operator instalasi.
Panel surya di Kios Energi Energi TERANG mengalirkan energi listrik ke beberapa peralatan sekaligus, tempat pengisian daya lentera surya, tempat pengisian daya telpon seluler, tempat penyimpanan arus listrik dan enam titik lentera surya. Satu tempat pengisian daya lentera surya memiliki 30 lubang pengisian. Pengisian tiap lentera biasanya maksimal 4 jam, seringkali tergantung kondisi sinar matahari setiap harinya. Jika cuaca mendung atau hujan, waktu pengisian lentera bisa lebih dari 4 jam.
Sebagai agen Kios Energi Terbarukan TERANG, Yacobus mendapatkan 6 buah lentera surya sebagai penerangan, sebuah televisi beserta perangkat parabola, dan memperoleh keuntungan dari biaya jasa pengisian ulang daya. Yacobus tertarik sebagai agen karena investasi yang dikeluarkan relatif tidak banyak. Di awal pengoperasian kios, ia diminta untuk mengumpulkan minimal 30 warga sekitar sebagai calon pelanggan. Dua minggu kemudian sejak pertemuan dengan tim PT. RESCO, 50 warga berkumpul untuk mendapatkan sosialisasi tentang Proyek TERANG dan mekanisme untuk menjadi pelanggannya. Setelah sosialisasi dilakukan, ternyata banyak warga lain yang berminat untuk mendaftar sebagai pelanggan. Tercatat 78 calon pelanggan berminat dengan jumlah lentera surya yang tersedia untuk dibeli sebanyak 100 buah.
Tim PT. RESCO kemudian memasang instalasi pengisian ulang daya pada bulan April 2017. Pada bulan yang sama, 70 buah lentera terjual, dan pada bulan Juni seluruh lentera surya yang disalurkan melalui Kios Sanses akhirnya terdistribusi kepada pelanggan. Dengan skema ‘pinjam pakai milik’ yang diterapkan oleh Proyek TERANG, setiap pelanggan dapat mengakses lentera surya dengan membayar Rp. 50.000,- sebagai biaya keanggotaan (dari harga Rp. 300.000,- per lentera apabila membayar tunai). Setelah itu pengguna melakukan pengisian ulang daya sebanyak 300 kali dengan membayar Rp. 2.000,- per lentera untuk setiap kali pengisian ulang daya di kios. Akumulasi pembayaran ini digunakan untuk biaya perawatan dan perbaikan instalasi pembangkit listrik tenaga surya.
Sampai awal Desember 2017, kegiatan pengisian ulang daya di Kios Energi Terbarukan TERANG milik Yacobus berjalan baik dan sejauh ini belum ada masalah, baik lentera maupun alat untuk pengisian ulang daya. Pendapatan yang diperolehnya dari biaya jasa pengisian daya ulang yang ia terima setiap bulannya fluktuatif, dari Rp. 122.000,- hingga Rp. 394.000,-.
Yacobus melihat bahwa layanan Kios Energi Terbarukan TERANG memberi keuntungan lain bagi keluarga dan usahanya. Ia mengatakan, “Keberadaan kios ini sangat bermanfaat bagi keluarga kami, kami mendapatkan penerangan dan hiburan gratis, warga yang datang ke warung juga meningkat karena adanya pengecasan dan menonton televisi.”
Semakin banyaknya jumlah warga yang datang ke warung Yacobus berdampak bagi peningkatan omzet kiosnya, Kios Sanses. Catatan pembukuan keuangan sederhana yang dibuat olehnya menunjukkan, omzet kios yang dimilikinya meningkat sekitar 10% jika dibandingkan dengan sebelum adanya layanan Kios Energi Terbarukan TERANG. Pengalaman yang dimilikinya sebagai kepala sekolah membuatnya menjadi sangat tertib soal administrasi. Setiap pengeluaran dan pendapatan usaha warungnya ia catat dengan baik dalam pembukuan yang dipisahkan dari urusan rumah tangganya.
Dari catatan yang dibuat oleh Yacobus, pada bulan Januari 2017, ketika Kios Sanses belum memberikan layanan jasa pengisian daya ulang, nilai transakasi yang ada adalah sebesar Rp. 45.050.000,- dalam satu bulan. Di bulan Agustus, transaksi meningkat menjadi Rp. 49.345.000,-, angka ini tidak termasuk hasil biaya jasa pengisian daya ulang. Intensitas orang-orang yang datang ke Kios Sanses meningkat karena adanya pengisian daya lentera surya dan telpon seluler serta menonton televisi. Pada saat menonton televisi, beberapa orang juga memesan minuman dan makanan di tempat, sehingga secara tidak langsung berdampak bagi penjualan warung Yacobus.