SUMBA TIMUR, NTT – Melewati jalan berbukit-bukit hijau, dengan pemandangan luar biasa indah, ditemani langit biru bersih berhiaskan gulungan awan cemerlang, adalah pemandangan khas di perbukitan Sumba. Salah satu ciri yang khas, tidak tampak ada pemandangan kabel listrik di sepanjang jalan perbukitan. Sebab, memang tidak ada jaringan listrik. Tetapi, masalah ketiadaan listrik ini tampaknya bisa terpecahkan sebagian. Desa Lulundilu, Kec. Mahu, Kabupaten Sumba Timur, adalah salah satu contohnya. Keberadaan sebuah Kios Energi di desa itu telah membantu warga desa keluar dari masalah kegelapan dan komunikasi.
Kios Energi di Desa Lulundilu adalah kios pertama yang selesai dibangun pada 8 April 2017, menyusul tiga Kios Energi di tempat lainnya. Total kios yang akan dibangun sebanyak 20 buah di Sumba. Pembangunan Kios Energi ini merupakan inisiatif dan kerja sama Hivos bersama Yayasan Rumah Energi (YRE) melalui hibah Kemakmuran Hijau Millennium Challenge Account – Indonesia, di bawah payung Sumba Iconic Island (SII). Kolaborasi ini dalam rangka mengatasi kekurangan listrik di kawasan-kawasan yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN (off grid) di Sumba. Tiap kios akan dibantu instalasi panel surya, lampu, parabola dan peralatan pendukung lainnya, manajemen berhubungan dengan pelanggan di desa, serta kunjungan berkala dari Tim Renewable Energy Service Company (Resco) yang bertanggung jawab untuk perawatan alat.
Instalasi Panel Surya
Pemilihan rumah Bapak Yakobus sebagai lokasi Kios Energi di Desa Lulundilu, didahului beberapa kali survei dari tim Winrock International. Setelah tercapai kesepakatan dan nota kesepahaman (MoU) penyewaan sistem ditandatangani, lalu dilanjutkan dengan pemasangan instalasi yang cukup efisien, karena dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu hari. Tim Resco lalu memasang empat panel surya di atas atap, dilanjutkan pemasangan instalasi kabel DC ke 2 charging board (papan merah tempat pengisian lampu lentera) dan 1 charging phone box (tempat mengisi telepon seluler), pemasangan joule box (tempat penyimpanan arus), kemudian pemasangan instalasi lampu DC di setiap ruangan berjumlah 6 lampu, lalu diakhiri dengan pemasangan parabola untuk menonton televisi.
Jadi, panel surya di Kios Energi total mengalirkan energi listrik ke beberapa peralatan sekaligus, yaitu charging board, charging phone, charge joule box, satu televisi dan enam titik lampu.
Charging board berfungsi sebagai tempat pengisian lampu lentera. Satu charging board memiliki 30 lubang pengisian. Pengisian tiap lampu lentera biasanya maksimal 4 jam, seringkali tergantung sinar matahari yang konsisten setiap hari. Kalau mendung atau hujan, pengisian panel surya ke charging board tidak maksimal, sehingga masa pengisian lampu lentera bisa lebih dari empat 4 jam.
Sementara, untuk penggunaan lampu yang sudah diisi energi, paling lama kekuatan terangnya maksimal (100% terang benderang/boros) 7-8 jam. Kalau penggunaan lampu dihemat hanya dengan kekuatan antara 20-70% (sinar redup), maka daya tahan lampu lentera bisa mencapai 3-4 hari.
Hanya dalam waktu satu minggu setelah instalasi panel surya terpasang di Kios Energi, sebanyak 38 lampu lentera langsung disewa warga yang sudah lama merindukan lampu penerangan untuk malam hari. Masyarakat yang berminat untuk memiliki lampu lentera diharuskan mendaftar untuk menjadi anggota Kios Energi dengan membayar biaya keanggotaan Rp 50.000 di depan (hanya sekali). Setelah itu, mereka akan mendapakatkan satu lampu lentera.
Bagi warga desa yang ingin mengisi ulang lampu lentera, akan dikenakan biaya Rp. 2000 sekali isi ulang. Sementara untuk pengisian telepon selular dikenakan biaya Rp. 4000 per sekali isi.
Lampu lentera ini bergaransi selama warga desa menjadi anggota Kios Energi. Kalau lampu rusak akan diganti oleh Resco. Masa garansi untuk sekolah adalah 300 kali pengisian ulang. Kalau lampu rusak sebelum 300 kali pengisian ulang, maka akan diperbaiki. Cacat pabrik juga akan diperbaiki.
Cukup membanggakan, lampu lentera yang digunakan ini adalah produksi dalam negeri, buatan PT Sundaya di Bogor, Jawa Barat. Kualitas produk lampu lenteranya tahan lama, tidak rusak walau jatuh terbanting di lantai.
Tugas Tim Resco
Tim Resco beranggotakan enam orang teknisi dan staf, dan seorang manajer. Berkantor di Kantor Hivos di Waingapu, Sumba Timur, dan Waikabubak, Sumba Barat. Tim ini bertanggung jawab untuk survei, pemasangan instalasi, hingga perawatan layanan purna jual. Tugas rutin tim adalah:
- Pengecekan dan perawatan panel surya
- Jadwal kunjungan regular ke Kios Energi
- Customer service, RESCO punya nomor khusus untuk menampung pengaduan pelanggan.
Bagi Kios Energi yang lokasinya sulit dijangkau sinyal HP, maka tim Resco biasanya akan mendatangi lokasi pada waktu yang ditentukan.