Hivos, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda sepakat menandatangani komitmen dukungan bagi keberlanjutan energi baru dan terbarukan untuk program Pulau Ikonik Sumba. Komitmen dukungan yang tertera dalam Letter of Support ini ditandatangani oleh Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana, dan Dutabesar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol, di Jakarta, 1 Maret, 2017. Pada hari penandatanganan, Dirjen EBTKE diwakili oleh Maritje Hutapea.
Penandatanganan ini merupakan rangkaian dari komitmen yang telah diberikan sebelumnya pada Februari 2017, ketika Pemerintah Kerajaan Belanda menandatangani persetujuan untuk memberikan dukungan kepada konsorsium yang memfasilitasi energi baru dan terbarukan bagi 45.500 penduduk Pulau Sumba. Jumlah dana hibah yang diberikan adalah senilai EUR 1.429.000 yang akan digelontorkan selama 18 bulan, dari Maret 2017 sampai September 2018. Dana hibah ini akan membantu program Pulau Ikonik Sumba berupa penyediaan akses energi dalam bentuk sistem panel surya untuk sekolah-sekolah dan rumah tangga, serta panel surya untuk pengolahan jagung. Proyek ini akan menyokong dan membangun kapasitas 140 wirausaha energi baru dan terbarukan serta 20 tenaga kerja yang melakukan operasi dan perawatan.
Pemerintah Indonesia dan Belanda telah menunjukkan komitmen keduanya untuk membantu program Pulau Ikonik Sumba sejak 2011. Lebih jauh lagi, Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan menteri yang menyatakan sebagai penanggung jawab progam, selanjutnya bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda mendanai proses multipihak.
Kemajuan dan kerja sama antara pihak pemerintah dan di luar pemerintahan dalam program Pulau Ikonik Sumba merupakan contoh utama peningkatan peran multipihak, dalam memajukan energi baru dan terbarukan bagi 700.000 penduduk Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tentang Pulau Ikonik Sumba
Program Pulau Ikonik Sumba dimulai pada 2010 sebagai realisasi inisiatif multipihak untuk mencapai rasio elektrifikasi 95% dan pencapaian 100% pada energi baru dan terbarukan. Dengan dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, organisasi pembangunan Hivos kemudian menginisiasi program ‘Pulau Ikonik Sumba’. Hivos menyiapkan studi awal program Pulau Ikonik Sumba, yang kemudian mendapat dukungan dari beberapa organisasi mitra termasuk Asia Development Bank (ADB), Pemerintah Norwegia, Agence Francaise de Developpement (AFD), dan sejumlah lembaga besar lainnya.
Demi mencapai ambisi sebesar ini, kerja sama antara semua pihak yang terlibat menjadi sangat penting. Itu sebabnya, inisiatif Pulau Ikonik Sumba merupakan misi bersama tempat parapihak memainkan peran penting mereka. Tonggak terpenting kerja sama ini dicapai ketika Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral secara resmi mengambil tanggung jawab untuk merealisasikan ambisi Pulau Ikonik Sumba, pada Februari 2013. Dalam struktur ini, Hivos berperan menjadi seketariat dan pendorong independen untuk rencana energi baru dan terbarukan. ADB memberikan dukungan finansial dan teknis sebagai bagian dari program energi baru dan terbarukan yang lebih luas di kawasan Timur Indonesia. Belakangan, dukungan hibah pendanaan juga diperoleh dari Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-I).
Sumba memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang berlimpah di banyak tempat, namun hanya beberapa tahun lalu sebanyak 85% energi listriknya masih bersumber dari minyak solar, dan hanya 24,5% dari populasinya yang memiliki akses ke energi listrik. Meski demikian, patut dicatat adanya perubahan pada akhir 2015, sebab inisiatif Pulau Ikonik Sumba telah berkontribusi pada peningkatan elektrifikasi di Sumba, dari 24,5% pada 2010 menjadi 42,67% pada 2015 –dan hampir 17% dari energi tersebut berasal dari energi baru dan terbarukan. Program Pulau Ikonik Sumba ditargetkan pula untuk dapat memobilisasi investasi campuran dari publik dan privat supaya transformasi mendasar pasokan energi ke Sumba bisa dicapai. Diharapkan pula, inisiatif ini bisa menjadi model bagi keberlanjutan peningkatan akses ke energi listrik di kawasan terpencil lainnya di Indonesia.
Pulai Ikonik Sumba adalah inisiatif baru, ambisius dan berani, tetapi juga sangat realistis dan bisa dicapai. Pulau Ikonik Sumba sekaligus membuktikan bahwa akses energi merupakan motor penggerak penting bagi pembangunan. Pulau Sumba saat ini menjadi pusat perhatian dan terus bergerak maju dalam bidang energi baru dan terbarukan, nantinya diharapkan inisiatif Pulau Ikonik Sumba dapat direplikasi di banyak kawasan di seluruh dunia.